Komunitas Muslim di Bali, Berawal dari Kampung Islam

Komunitas Muslim di Bali, Berawal dari Kampung Islam

Januari 27, 2023 0 By Yuliarti Selli

Komunitas, menjadi hal yang cukup membantu kepentingan umat bersama. Salah satunya, untuk media berdakwah. Sampai muncul Kampung Islam, juga dipicu oleh keberadaan ini. Komunitas yang paling terkenal di Bali, berada di Kampung Islam Gelgel.

Kampung Islam ini, berada di Kab. Klungkung, Bali, sekitar satu jam perjalanan arah timur Denpasar dengan luas 8,5 hektar. Kampung, berbatasan dengan Desa Gelgel dan Desa Kamasan. Wilayah Kampung Islam Gelgel terkenal dengan nuansa Islami.

Tentang Kampung Gelgel

Kampung Islam Gelgel, memiliki jumlah penduduk lebih dari 1000 orang. Terdiri dari 327 kepala keluarga, dan walaupun terbilang minoritas, tetapi kehidupan yang dijalani sangat harmonis dengan warga umat Hindu yang hidup di sekitar kampungnya.

Kerukunan kampung Islam di Gelgel cukup diacungi jempol, dan komunitasnya cukup membantu akan hal itu. Anggap saja, itu termasuk dalam bentuk kerukunan dan toleransi antar umat beragama yang patut dijaga dan dilestarikan di tanah air.

Sebagian perempuan di kampung ini, mengenakan pakaian muslim dalam kehidupan sehari-hari. Untuk komunikasi dengan warga sekitar, mereka memakai bahasa Bali. Komunitas Bali yang ada pada kampung ini, berdiri pada abad ke-14.

Tentang Warga Muslim di Kampung Gelgel

Warga muslim disana, pada awalnya menggunakan nama khas Bali untuk namanya, tetapi lama kelamaan mereka memakai nama asli. Saat Idul Fitri, ibadah umat muslim dibantu oleh para pecalang, demi menjaga tertibnya Salat Ied.

Sementara setelah Nyepi, umat Islam biasanya ada yang mengantarkan makanan sebagai ungkapan berbahagia. Kampung Gelgel dipercaya sebagai kampung Islam tertua di Bali dan dari kampung inilah,  Islam disebut berkembang di Pulau Dewata (Bali).

Salah satu keunikan kampung ini adalah terdapat aturan bahwa kepala desa hanya boleh dijabat oleh orang yang beragama Islam. Selain kampung di atas, juga ada Kampung Loloan, Jembrana yang berjarak 90 meter dari Kota Denpasar.

Terkait  Adab Mengirimkan Karangan Bunga di Pesta Pernikahan

Sejarah Kampung Loloan

Kampung Loloan, dilatarbelakangi oleh kedatangan prajurit Bugis sekitar 4 abad yang lalu. Suku ini, diperbolehkan menempati Pulau Bali atas izin dari I Gusti Arya Pancoran, kelompok Bugis ini diizinkan menempati daerah Loloan.

Seorang ulama asal Melayu, bernama Buyut Lebai, juga membantu penyebaran agama Islam di Bali, sehingga keberadaan Islam disana sampai sekarang masih eksis. Penggunaan bahasa Bugis dan Melayu sering digunakan hingga saat ini.

Ada juga Kampung Pegayaman, di Buleleng yang mana warganya berasal dari keturunan para prajurit Bugis (nenek moyang). Kampung ini, masih mengusung  kebudayaan Bali, seperti adanya subak dan banjar. Perbedaannya, pada keberadaan rumah ibadah, dimana pura berganti dengan masjid.

Kampung Kecicang Islam, Karangasem

Selain di atas, juga ada Kampung Kecicang yang mana namanya diambil dari nama bunga berwarna putih, dan biasa dimasak oleh masyarakat setempat. Bukti peninggalan Islam, bisa dilihat dalam Masjid Baiturrahman yang telah berdiri sejak akhir abad ke-17.

Masjid ini, memiliki tinggi seperti tiga lantai, dan dipercantik dengan dekorasi yang ada setiap tahunnya. Kampung ini, berbatasan dengan Banjar Kecicang Bali di sebelah Barat Daya, dan Banjar Subagian di bagian selatan.

Nuansa Islami, sangat terasa disini, dan sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai pedagang dan petani. Tradisi kearifan lokal yang ada, meliputi tari khas kampung, yaitu Tari Rudat, menggambarkan akulturasi budaya Bali dan Timur Tengah.

Itulah, penjelasan mengenai komunitas muslim di Bali, yang dimulai dari Kampung Islam yang ada di Bali. Semoga bermanfaat.