Kisah Nabi Nuh, Inspirasi Dunia setiap Saat
Oktober 3, 2023Nabi Nuh, merupakan salah satu nabi, yang diutus oleh Allah untuk berdakwah menyebarkan Islam. Kisah Nabi Nuh AS yang paling terkenal, adalah peristiwa banjir bandang besar yang menimpa kaum dan keluarganya, yang tidak mau taat kepada Allah SWT.
Di saat itu, Nabi Nuh AS beserta pengikutnya sudah membuat kapal besar untuk berlayar. Dari situ, bagi yang ingin ikut dan bertaubat, bisa selamat dari azab yang pedih dari Allah. Cerita ini, bisa jadi hikmah di zaman sekarang untuk terus berhati-hati dalam memilih keputusan.
Kisah Pembuatan Kapal Besar pada Masa Nabi Nuh AS
Nabi Nuh AS, sudah melakukan dakwah selama 500 tahun. Beliau meninggal di usia 950 tahun. Beliau hidup di saat masih banyak orang yang menyembah patung berhala. Mereka masih yakin, bahwa menyembah berhala bisa membawa kebaikan dan menolak bala.
Anggap saja, dakwah yang dilakukan oleh Nabi Nuh cukup kuat, karena berhadapan dengan orang yang memiliki sifat keras kepala kebanyakan. Selama berdakwah, beliau hanya mendapatkan 70-80 pengikut.
Nabi Nuh disini, tidak kehabisan cara. Ia melakukan pengharapan dengan doa kepada Allah agar yang belum jadi pengikutnya diberikan hidayah untuk ikut, dan iman kepada Allah SWT. Doa tersebut dikabulkan oleh Allah SWT, dengan memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat kapal.
Proses Pembuatan Kapal
Nabi Nuh dan para pengikutnya, membuat kapal besarnya, dari kayu, dan proses pembuatan oleh orang-orang yang tidak mau beriman diolok-olok. Mereka, bahkan melempar kotoran ke Nabi Nuh AS, dan para pengikutnya.
Setelah perahu selesai (jadi), Nabi Nuh mengajak para kaumnya untuk naik ke dalam perahu. Nabi Nuh, juga membawa seluruh jenis binatang. Masing-masing sepasang untuk setiap jenisnya. Hal ini, agar hewan dan tumbuhan yang ada, tetap beregenerasi.
Proses keberangkatan beliau, ditandai oleh mendung yang disusul oleh suara gemuruh halilintar. Hujan lebat pun turun, hingga terjadilah banjir akibat dari lebatnya hujan dan tak kunjung reda sampai 3 hari.
Kejadian Banjir Besar dan Tenggelamnya Peradaban Manusia
Banjir, membuat kapal terangkat ke atas dan tidak ada tempat lagi teraman, selain di kapal besar yang dibuat oleh Nabi Nuh dan pengikutnya. Hujan kemudian turun selama empat puluh hari empat puluh malam.
Dari situ, hujan mulai reda dan air perlahan surut. 150 hari selanjutnya, Nabi Nuh dan pengikutnya turun dari kapal dan mulai membangun kehidupan baru. Mereka hidup dalam nuansa ketaatan dan kesejahteraan di bawah lindungan Allah.
Kan’an, Anak Nabi Nuh yang Durhaka
Nabi Nuh, kita ketahui memiliki 4 orang anak putra, yaitu Syam, Khan, Yafits, dan Kan’an. Saat banjir bandang terjadi, semua anak Nabi berada di dalam kapal, kecuali Kan’an. Ia termasuk ke dalam kaum pembangkang yang menolak ajakan Nabi Nuh AS, ayahnya sendiri.
Jadi, cobaan manusia sangat macam-macam sekali, sekalipun itu nabi. Nabi Nuh AS pasti sangat bersedih dan menyesali sikap putranya yang tetap keras sampai saat terakhir menjelang kematiannya. Allah akhirnya menghibur nabi.
Hikmah cerita dari atas, adalah kesabaran nabi dalam berdakwah ratusan tahun, walupun pengikutnya hanya puluhan orang. Bahkan, anaknya sendiri pun tidak ikut. Kesabaran dan ketabahan beliau, diberi gelar ulul azmi
Ajaran Nabi Nuh
Berikut, adalah 4 contoh yang bisa ditiru:
1. Nabi Nuh selalu mengajarkan kepada seluruh umatnya untuk saling menolong dan saling menyayangi.
2. Sikap berjuang dalam berdakwah (lebih ke tabah dan bersabar).
3. Sikap bijaksana yang beliau cerminkan.
4. Membela orang miskin, lemah, dan tertindas.
5. Mempunyai sikap selalu bersyukur.
Banjir bandang pada masa Nabi Nuh, adalah yang pertama kali terjadi di bumi, dan para pengikutnya yang selamat ikut naik perahu, nantinya akan menjadi nenek moyang kita sampai sekarang.
Jadi, sudah paham betul?