Urutan Bacaan Wirid Selepas Shalat Fardhu
Oktober 10, 2023Wirid adalah perbuatan seorang hamba yang berbentuk ibadah lahir dan batin serta dilakukan secara tetap dan tertib. Wirid ini juga termasuk dzikir yang dikerjakan terus-menerus dan tidak pernah ditinggalkan. Setelah menunaikan sholat fardhu, umat muslim dianjurkan meluangkan waktu sejenak untuk membaca bacaan wirid.
Amalan tersebut ditujukan agar kita senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Para ulama sepakat bahwa membaca dzikir setelah sholat fardhu hukumnya sunnah.
Urutan Bacaan Wirid setelah Sholat Fardhu
Dilansir dari buku Doa dan Wirid karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas, berikut ini bacaan wirid setelah sholat fardhu sesuai ajaran Rasulullah.
-
Bacaan Wirid Pertama Setelah Salam
أَسْتَغْفِرُ اللهَ (٣×) اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلامُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Latin: Astaghfirullah (3x) Allahumma antassalaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah (3x). Ya Allah, Engkau Maha Sejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan, Maha Suci Engkau, wahai Rabb Pemilik keagungan dan kemuliaan.” (HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
2. Bacaan Wirid Kedua
لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ، اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْت، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِ مِنْكَ الْجَدُّ
Latin: Laa ilaaha illa Allahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadiir, Allahumma laa maani’a limaa a’thaita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa dzal jaddi minkal jaddu.
Artinya: “Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau beri dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya dari (siksa)-Mu.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, an-Nasa’i, Ibnu Khuzaimah, dan ad-Darimi).
3. Bacaan Wirid Ketiga
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
Latin: Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na’budu illa iyyah. Lahun ni’mah wa lahul fadhlu wa lahu tsanaul hasan. Laa ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.
Artinya: “Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya.” (HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, dan Ibnu Khuzaimah).
4. Bacaan Wirid Keempat
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Latin: Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wasyukrika wa husni ‘ibadatik.
Artinya: “Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.” (HR Abu Dawud, an-Nasa’i, Ahmad, dan al-Hakim).
Kemudian dilanjutkan dengan membaca tasbih, tahmid, dan takbir sebanyak 33x.
سُبْحَانَ اللهِ (۳۳×) اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (۳۳×) اللهُ أَكْبَرُ (۳۳×)
Latin: Subhanallah (33x) Alhamdulillah (33x) Allahu akbar (33x).
Artinya: “Maha Suci Allah (33x)” “Segala puji bagi Allah (33x)” “Allah Maha Besar (33x).”
5. Bacaan Wirid Kelima
لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِير
Latin: Laa ilaaha illa Allahu wahdahu laa syariika lahu lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadiir.
Artinya: “Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi kerajaan, bagi-Nya segala puji. Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (HR Muslim, Ahmad, Ibnu Khuzaimah, dan Al-Baihaqi).
Dilanjutkan dengan membaca QS.Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan surat An-Naas.
- QS. Al- ikhlas Beserta Artinya
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ
Qul huwal laahu ahad
- Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
- اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
Arab-Latin: allāhuṣ-ṣamad
Artinya: “Allah tempat meminta segala sesuatu.”
- لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
Arab-Latin: lam yalid wa lam yụlad
Artinya: “(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.”
- وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Arab-Latin: wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Artinya: “Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
- Qs. Al.Falaq Beserta Artinya
Falaq latin dan artinya.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ
qul a’ụżu birabbil-falaq
Artinya: Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh),
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
min syarri mā khalaq
Artinya: dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
wa min syarri gāsiqin iżā waqab
Artinya: dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ
wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad
Artinya: dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
Artinya: dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
- QS.An- Naas Beserta Artinya
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ – ١
Bacaan latin: qul a’ụżu birabbin-nās
Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,”
مَلِكِ النَّاسِۙ – ٢
Bacaan latin: malikin-nās
Artinya: Raja manusia,
اِلٰهِ النَّاسِۙ – ٣
Bacaan latin: ilāhin-nās
Artinya: sembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ – ٤
Bacaan latin: min syarril-waswāsil-khannās
Artinya: dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ – ٥
Bacaan latin: allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās
Artinya: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ – ٦
Bacaan latin: minal-jinnati wan-nās
Artinya: dari (golongan) jin dan manusia
6. Membaca Ayat Kursi
Terakhir, bacaan wirid diakhiri dengan membaca ayat kursi sebagai berikut:
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Latin: allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Manfaat Dzikir dan Wirid bagi Umat Islam
- Memberikan Ketenangan dan Ketentraman Hati
- Mendapatkan Ampunan dan Pahala yang besar
- Mendapatkan pertolongan Allah SWT
- Dilancarkan Urusan Rezeki
- Jauh dari Godaan Setan
- Mendapatkan perlindungan di hari kiamat
- Menghilangkan Kemunafikan
- Dijanjikan Surga Oleh Allah SWT
- Mendapatkan Kebahagiaan Setelah Mati
- Lebih mendekatkan diri Kepada Allah SWT
- Mendapatkan banyak Kebaikan dalam hidup
- Menyehatkan Otak
- Membersihkan Hati
- Mengontrol diri dari Emosi
Itulah bacaan Wirid setelah sholat fardhu, semoga kita bisa melafalkan dan mengamalkan dalam kehidupan sehari – hari.