Tradisi Menyambut Puasa, Apa Saja?

Tradisi Menyambut Puasa, Apa Saja?

Maret 6, 2023 0 By Yuliarti Selli

Puasa, dalam setiap daerah pasti mempunyai tradisi tertentu dalam menyambutnya maupun selama bulan puasa berlangsung. Tradisi yang dilakukan setiap daerah berbeda-beda, tergantung wilayahnya. Semua itu, dipengaruhi oleh adat dan budaya.

Tetapi ada satu hal yang perlu kamu tahu, yaitu lebaran, yang kita sambut setelah Ramadhan selesai, atau bulan penuh kemenangan. Sebelum memasuki Ramadhan, ada warga yang melakukan tradisi di desanya untuk menyambut hal tersebut. Ada yang unik dan kreatif.

Lalu, seperti apa gambarannya?

1. Upacara Bantaian Adat

Maksudnya adalah, upacara ini merupakan upacara sedekah berupa memotong kerbau untuk dibagikan ke masyarakat. Tradisi ini, dimiliki oleh masyarakat Rantau Panjang, Kab. Merangin, biasanya diselenggarakan satu minggu sebelum puasa Ramadan tiba. Acara ini, juga menjadi ajang silaturahmi.

2. Papajar

Papajar, adalah tradisi yang dilakukan masyarakat muslim Sunda, khususnya wilayah Sukabumi dan Cianjur. Hal ini, untuk menyambut Ramadan, yang sudah ada sejak abad ke-16 dan biasanya diisi dengan rekreasi dan makan-makan sepekan sebelum melakukan puasa, ibadah.

3. Beli Emas

Masyarakat Banyuwangi, dalam menyambut bulan Ramadan, adalah dengan belanja perhiasan emas. Hal ini, semakin banyak pembelinya jika sudah mendekati hari Ramadhan. Mungkin menghindari lonjakan harga yang biasanya mahal sebelum lebaran, dan masih dapat stok banyak.

4. Tabuh Bedug

Tabuh Bedug, merupakan tradisi yang digelar warga Kudus, Jawa Tengah, dengan melakukan sholawat serta menabuh bedug, sebagai tanda sukacita menyambut bulan Ramadan. Kegiatan ini, dilakukan dengan berjalan, dan bersholawat di kompleks Masjid Menara Kudus.

5. Mattunu Solong

Tradisi ini, dilakukan oleh warga Kab. Polewali Mandar (Polman) dan Sulawesi Barat (Sulbar). Tradisi ini, sudah dilakukan secara turun temurun, dengan harapan agar mendapatkan berkah hidup dari sang pencipta. Tradisi ini, dilakukan secara ramai-ramai dengan menyalakan pelita (cahaya).

Terkait  Bolehkah Salat Tarawih Tanpa Doa Iftitah?

6. Munggahan

Munggahan, adalah salah satu tradisi dimana, berisi masakan khas Sunda yang disajikan sebagai sampainya masyarakat di bulan Ramadan. Oleh karena itu, Munggahan seringkali dilakukan pada akhir bulan Syakban atau beberapa hari sebelum bulan Ramadan datang.

7. Nyorog

Nyorog, adalah masakan Betawi yang berisikan sayur gabus pucung, kerap dibagikan dalam tradisi Nyorog. Tradisi Betawi ini, disebut dengan Nyorog dilakukan dengan membagikan bingkisan kepada saudara-saudara sebelum bulan puasa datang. Ada juga, tradisi ini sebelum Idul Fitri.

8. Meugang

Meugang, adalah suasana pasar yang ada di Aceh, dan menjadi salah satu tradisi tahunan oleh masyarakat Aceh sebelum memasuki bulan puasa. Sebelum memasuki bulan kemenangan (Hari Raya Idul Fitri), juga memakai tradisi ini.

9. Malamang

Malamang, adalah Lamang dimasak dengan cara yang unik, dimana dibakar langsung di atas bara api. Tradisi ini, sudah dilakukan secara turun temurun, di Sumatera Barat. Tradisi ini, dilakukan oleh para ibu-ibu, karena berkaitan dengan memasak Lamang. Sajian terbuat dari beras ketan putih dan santan.

10. Apeman

Tidak hanya warga Jogja, mungkin juga ada di warga Jawa Timur, Jawa Tengah, Cuma beda nama dan inovasi yang ada. Tradisi apeman sendiri, dilakukan tiap tahun sebelum bulan suci datang. Tradisi ini, sebagai ungkapan terima kasih dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Biasa digelar di Malioboro.

11. Dugderan

Dugderan sendiri, merupakan tradisi menyambut bulan Ramadhan di Semarang. Tidak hanya untuk umat muslim saja, tapi cakupannya sudah bisa dinikmati orang banyak, karena merupakan festival. Festival ini, dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat yang tinggal di kota tersebut.

Itulah, penjelasan mengenai 11 tradisi masyarakat, dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Semoga bermanfaat.

Terkait  Alhambra, Sebuah Benteng Kerajaan Islam di Andalusia, Eropa. Berikut ini Faktanya!